Kahayya Desa Dibalik Awan Kota Bulukumba
Bulukumba merupakan salah satu Kota Kabupaten di Sulawesi
Selatan. Secara kewilayahan, Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi
empat dimensi, yakni dataran tinggi pada kaki Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang, dataran rendah, pantai
dan laut lepas. Bulukumba terkenal dengan wisata pantainya yang indah dengan
hamparan pasir putihnya serta terkenal dengan industri perahu pinisinya. Tetapi setelah saya telusuri ternyata ada
tempat lain yang indah di Bulukumba tetapi bukan wisata pantai melainkan wisata dikawasan pegunungan tepatnya di
Desa Kahayya.
Desa
Kahayya terletak di Kecamatan Kindang sekitar 40
kilometer dari Ibu kota Bulukumba. Dengan
ketinggian 700-1200 meter diatas
permukaan laut. Desa kahayya berada di bawah kaki gunung Bawakaraeng
dan gunung Lompobattang sehingga panorama didesa ini begitu indah dengan
jajaran perbukitan yang berbaris dengan kokohnya. Jika dilihat dari Kota
Bulukumba desa ini hanya terlihat awan yang menutupinya sehingga banyak orang
yang belum tau tentang desa ini. Bahkan waktu saya bertanya kepada teman saya
yang asli orang Bulukumba saja tidak mengetahui tempat ini. Menurut saya itu
adalah suatu hal yang sangat disayangkan. Tempat seindah ini namun belum banyak
orang yang mengetahuinya.
Bukan
hanya pemandangannya yang eksostis tetapi desa kahayya merupakan salah satu desa penghasil kopi di Sulawesi Selatan. Nama Desa Kahayya memiliki
arti tersendiri yang diambil dari bahasa konjo yaitu
berasal dari kata “KAHA” yang
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti “KOPI“ dan ditambah akhiran “YYA” yang berarti menunjukkan suatu tempat. Jadi bisa disimpulkan bahwa “KAHAYYA” merupakan sebuah tempat yang terdapat banyak
kopi. Terdapat beberapa jenis kopi yang tumbuh di
desa ini yaitu kopi jenis arabika, robusta dan kopi tipika atau biasa disebut
(Kopi Bugis) yang sekarang cukup langka untuk di temukan di pasaran. Tetapi
sayangnya jumlahnya sisa sedikit di desa kahayya ini. Kopi yang terkenal dari
Sulawesi Selatan hanyalah kopi Toraja tetapi sebagian dari kopi-kopi toraja itu berasal dari Kahayya seperti ungkapan pak Marsan warga desa Kahayya :
“Dulu sebelum ada bantuan dari SFC atau LSM lainnya kami
warga kahayya memasarkan hasil Kopi
kahayya di Malakaji
terus dibawa ke Toraja dan dijual secara gelondongan. Tetapi setelah ada bantuan dan
pembimbingan cara penanaman, panen, pascapanen dan produksi kami dapat
memasarkan langsung hasil kopi kita ke pembeli tanpa melalui proses yang
panjang”.
Semenjak adanya bantuan dari Sulawesi Community Foundation (SCF) dan LSM lain membuat warga telah mengetahui cara menanam, merawat, memanen hingga mengolah kopi yang baik lewat pelatihan-pelatihan yang diadakan di desa ini. Sehingga warga menjadi mandiri dalam proses pengolahan kopi dan proses pemasarannya.
Kopi
yang di hasilkan tidak kalah dengan kopi-kopi khas Indonesia lainnya. Karena letak tumbuh pohon kopi di lahan yang subur di ketinggian 700-1200 meter diatas
permukaan laut serta cara penanaman yang masih organik atau tradisional tanpa
menggunakan pupuk kimia membuat cita rasa kopi kahayya memiliki rasanya tersendiri dibanding kopi-kopi lainnya. Kopi Kahayya memiliki cita rasa cinnamon, brown sugar,
floral, hazelnut, dan markisa sehingga ia memiliki keistimewaan dibanding dengan
kopi-kopi lainnya, bahkan
aroma kopi Kahayya telah tercium hingga Jerman dan Korea loh. Bagi yang
penasaran dengan rasa kopi Kahayya bisa langsung datang ke Desa Kahayya tetapi kalau tidak memiliki waktu bisa pesan online disini PESAN KOPI
KAHAYYA Sebagai pemuda tentunya lebih baik mencintai produk lokal
dari pada harus bayar secangkir kopi dengan harga cukup mahal tetapi milik
brand negara lain. Hitung-hitung cinta brand lokal yang rasanya jauh lebih
nikmat dan lebih terjangkau di kantong.
Tidak sebatas kopinya saja tetapi desa ini merupakan desa yang masyarakatnya sangat mandiri dalam inovatif karena
masyarakat di desa Kahayya memanfaatkan hasil alamnya sebagai tambahan pendapatan masyarakat desa dengan
menciptakan produk-produk inovatif seperti teh daun kopi, keripik buncis, kacang buncis crispy dan produk
utamanya jelas kopi Kahayya yang di mana ide di peroleh warga melalui internet.
Padahal internet di desa ini masih sulit, tetapi itu tidak membuat warga putus asa
mereka rela menempuh perjalanan jauh ke kota demi mengakses internet untuk mencari referensi bahan untuk mengolah
hasil alam yang mereka miliki.
Kekayaan alam di desa Kahayya memang sangat melimpah
bahan tempat wisata yang berada di desa inipun juga melimbah. Desa Kahayya pun
juga telah di jadikan sebagai objek eco-wisata ada beberapa tempat
wisata yang dapat kalian kunjungi saat berkunjung ke desa Kahayya yaitu :
1. Tanjung Dongia, Ini merupakan icon dari desa Kahayya
jangan pernah mengaku ke Kahayya kalau belum foto di tempat ini. Tempat ini
merupakan ujung tebing yang menghadap ke arah barisan perbukitan. Sehingga
ketika ke tempat ini kita langsung disambut dengan pemandangan yang indah.
Selain itu terdapat tempat” duduk yang dan gazebo sebagai tempat bersantai
sambil menikmati alam Kahayya dan secangkir kopi Kahayya yang di bandroll hanya
Rp. 5.000 gak bikin kantong jebol kok.
2. Danau Luraya, Nama
danau ini diambil dari bahasa konjo yang artinya air tergenang. Danau ini
terdapat di lembah yang memiliki luas kurang lebih 2 hektar yang biasa di
jadikan warga sekitar sebagai tempat memancing ikan. Air di danau ini tidak pernah kering walaupun musim kemarau.
3. Air Terjun Kembar, ini merupakan air terjun yang
memiliki 2 cabang air terjun. Tempatnya masih asri karena belum banyak orang
yang berkunjung kesana.
4. Lanjing-Lanjing, tempat ini merupakan lembah di mana
dari tempat ini kalian dapat melihat pemandangan dan gemerlapnya kota
Bulukumba.
5. Lembah Kunang-Kunang, Lembah yang terdapat banyak kunang-kunangnya.
Karena kunang-kunang hanya dapat dilihat saat malam hari maka banyak pengunjung
menjadikan tempat ini sebagai area untuk camping sambil menikmati indahnya
kunang-kunang di malam hari.
6. Air Terjun Jodoh Gammacaya, Air terjun ini terdapat di
dusun Gammacaya. Konon katanya yang mandi di air terjun ini akan dimudahkan
jodohnya.
7. Goa Putih, Goa ini terletak di desa colok. Jika anda
berkunjung ke tempat ini ada dapat melihat Belerang.
8. Air Warna-Warni, Tempat ini masih asri jarang orang
berkunjung ke sana, Air yang ada di tempat ini memiliki warna putih susu, pink,
dan kuning emas yang lokasinya tidak jauh dari Goa putih.
9. Sungai Ere Buru, ini merupakan mata air yang airnya
asin.
10. Puncak Sapu Bintoing, untuk menuju puncak sapu
bintoing ini memerlukan waktu 3 jam perjalanan.
Begitu banyak tempat wisata yang ada di desa ini tetapi
masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Semenjak diadakan acara Senandung
Kopi Kahayya sebagai saranya mempromosikan Desa Kahayya dan Kopi Kahayya setiap weekend mulai ada traveller yang berkunjung ke desa ini tetapi karena kondisi jalanan menuju Desa Kahayya
masih sulit diaskses dikarenakan belum seluruh jalanannya di aspal masih ada
sebagian jalanan yang tanah sehingga itu membuat kendaraan sulit menanjak. Apa
lagi kiri dan kanan menuju perjalanan ke desa ini ialah jurang tetapi kalian tetap bisa menuju lokasi desa tanpa harus jalan kaki lagi. Letak geografis desa Kahayya juga membuat desa ini menjadi rawan bencana seperti tanah
longsor dan angin topan pada waktu-waktu tertentu.
Pasokan listrik di desa ini juga masih kurang dikarenakan
di desa ini belum masuk listrik dari PLN. Listrik yang dinikmati warga saat ini
merupakan hasil dari kreatifitas warga desa tersebut dengan memanfaatkan alam
sekitarnya mereka dan membuat listrik dari tenaga Mikro Hidro yang lagi-lagi
mereka dapatkan melalui internet untuk pembuatannya. Biayanya pun mereka
patungan antar warga sehingga dapat membeli bahan-bahan untuk perakitannya.
Hasilnya desa Kahayya dapat menikmati listrik walaupun belum seperti kita yang
ada di Kota semuanya bisa dicolok-colokin listik terapi didesa ini hanya
terbatas. Hal ini juga mempengaruhi produktivitas warga dalam mengolah kopinya
karena memerlukan listrik yang cukup besar untuk menjalankan mesin produksi
kopi. Setiap wargapun yang menggunakan
listrik dikenai biaya Rp. 30.000 per-rumah dalam sebulan. Sangat menginspirasi
semangat dari warga desa Kahayya ini. Semoga desa-desa lain di Indonesia dapat
menjadikan contoh Desa Kahayya dalam kemandiriannya.
Desa Kahayya memiliki potensi sangat besar untuk
mendongkrak perekonomian warga desa dan meningkatan pendapatan Pemda setempat
jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Semoga pemerintah dapat memperbaiki
sarana dan prasarana yang ada di desa ini sehingga semua orang dapat bebas
berkunjung ke tempat ini dan menikmati keindahan surga yang tersembunyi di balik
awan Kota Bulukumba. Ayo ke Kahayya....
Video keindahan alam Desa Kahayya yang wajib kalian tahu..
Baca Juga :
Baca Juga :
20 komentar
Wahhh, keren tulisan dan videonya 😍. Bikin kangen kahayya
BalasHapusItu tujuan saya buat video kak memang mau kasih iri orang yg belum pernah datang ke kahayya
HapusDan untuk membuat orang jadi rindu mau ke kahayya lagi heheheh
Kapan" ke kahayya lagi yok kak yani
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
HapusKeren, semoga bisa kembali ke kahayya tahun depan...
BalasHapusDan menuliskan inklusi sosial yang baru ke wilayah lainn...
Sudah sering dengar tentang Kahayya, sudah sering juga minum kopi Kahayya, tapi belum pernah ke Kahayya x))
BalasHapusBtw, tulisannya butuh beberapa polesan kak. Ada beberapa kesalahan mendasar :D
Terima kasih deng ipul.. Saya butuh kayanya masuk di kelas menulis ta krna masih mendasar pengetahuan tentang menulis saya :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusWah lengkapnya,kakak blum sempet mampit ke danaunya
BalasHapuskemaren bolang terpisah sama rombongan kak cuma berlima aja pergi ke danau hehheh
Hapusbagii dong kopinya wkwkw
BalasHapusudah di kirimin toh kak selamat menikmati ya... :D
Hapusdeh, rasa mau juga ke kahayya. . .
BalasHapusayo deh liburan ke kahayya :D
HapusSemoga ke depannya Kahayya bisa lebih maju dari segi fisik maupun sosial-ekonominya. Harapanya kalo ke sana lagi kita gak perlu sport jantung karena medan jalan yang belum sepenuhnya memadai. hehe. Keren postingannya, Aisyah. :))
BalasHapusAmin.. kmrn sempet jantungan dan baca segala doa saat hujan dan mobilnya harus nanjak di jalanan yg licin hheheh
HapusDisanalah saya dipertemukan oleh penulis cantik kak azure azalea
Dehhh ini postingan ketiga yang kubaca tentang Kahayya tapi tetap saja kagum sama kemandirian dan kreativitas warganya. Ternyata Bulukumba bukan cuma soal pantainya di' (serius kalau dengar Bulukumba yang di kepalaku cuma pantai hihi).
BalasHapusSukak infografis dan foto-fotonya :)
makasih kak tiar... saya pun awalnya juga beranggapan sama kak tetapi setelah main ke kahaya pikiran bulukumba hanya soal pantai itu pun sirna.. kapan-kapan main ke kahayya kak tiar dan rasakan sensasinya heheh
HapusBulukumba ini kalau nggak salah ada danau yang keren ya, Ranukumbolo, bener nggak?
BalasHapusmimpi banget bisa ke sini, ... sukses terus Kahayya
beda kak kl ranukumbolo itu di jawa,, kl bulukumba itu di sulawesi selatan..
Hapusdanaunya hampir mirip ranukumbolo gtu berada di lembah yang di kelilingi perbukitan gitu
Wahh mudah2an aku bisa sampe ke Bulukumba suatu saat nanti hehhe
BalasHapus